Selasa, 09 Juli 2013

30 Keutamaan Puasa Ramadhan

Setiap umat Islam wajib melakukan puasa bulan suci Ramadhan. Puasa adalah menahan lapar atau haus serta hawa nafsu pada terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Puasa ada 2 macam yaitu; Puasa Wajib dan Puasa Sunnah. Contoh Puasa Wajib ialah Puasa Bulan Ramadhan, Puasa Nazar, mdan Puasa Kafarat, sedangkan contoh puasa Sunnah ialah Puasa 6 Syawal, Puasa Arafah, Puasa Senin-Kamis, Puasa Daud, Puasa Bulan Muharram, dll. Puasa Bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Ada 30 keutamaan puasa Bulan Ramadhan, antara lain;

Keutamaan Puasa 30 Hari di Bulan Ramadhan

Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika
keduanya mukmin.

Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat”.

Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin a.s.

Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allag Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi SAW.

Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.

Pada malam kedua puluh lima, Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.

Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

Dan pada malam ketiga puluh, Allah berfirman:”Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari iar Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku” (HR Majalis).

Kamis, 04 Juli 2013

Dulu Kafir/Nasrani Kini Islam

Saya lahir di Sragen pada tanggal 21 Mei 1998 dan tempat di Bidan Sri Wahyuni (saudara ibu saya). saya mulai tidak bisa bernapas sejak lahir, kemudian langsung masuk ruang Oksigen untuk bernapas dan tidak lama 5 hari, saya mulai bernapas dan tapi tidak bisa mendengar membuat kabar buruk bagi orangtua saya. Ibu sempat menangis, karena dulu masa kehamilan ibu saya terserang penyakit tipus.

Setelah itu, orangtua saya memutuskan untuk menerima saya meski vonis sebagai tunarungu. Orangtua pun berusaha keras untuk menyembuhkan saya agar bisa kembali mendengar melalui sering pergi ke dukun. Tapi saya tidak bisa sembuh secara pulih. Hal membuat orangtua saya menangis dan sedih. Untuk menghibur hati, orangtua tahu bahwa tuli tidak dapat sembuh selama hidup di dunia.

Untuk mendapat pendidikan saya, orangtua sempat bertemu orangtua Andrie (teman saya di SLB Wonosobo) untuk mengetahui tentang sekolah khusus tunarungu yang bisa berbicara secara pelan-pelan. Orangtua Andrie pun memberitahui kepada orangtua saya. Akhirnya orangtua saya tertarik meski harus ditinggal di asrama. Setelah itu, orangtua berencana mendaftar sekolah khusus tunarungu, SLB Karya Bakti Wonosobo. Orangtua yakin saya bisa berbicara meski tidak bisa mendengar. Setelah tiba di Wonosobo, saya sempat menangis karena orangtua harus pulang ke rumah sedangkan saya tinggal bersama teman di Wonosobo, itu hal paling sulit dalam hidup saya. Setelah itu, orangtua pun berdo'a yakin saya bisa berbicara secara pelan-pelan. Atas mukjizat dari Allah, saya mulai bisa berbicara membuat orangtua senang meski sekolah di Wonosobo dominasi Agama non Islam, yakni Nasrani atau Katolik Kristen.

Selama 9 tahun saya di Wonosobo, saya sering pergi ke gereja kecil atau dikenal Kapel maupun Gereja terutama ada pesta sekolah. Saya sempat memperhatikan tentang cerita perjalanan Yesus disalib dan melihat patung ibu Maria Yesus dan Salib Yesus. Bahkan saya memegang kitab suci Nasrani, Injil dan Alkitab. Saya pun membaca kitab suci itu, saya dapat mengenal tentang Yesus dan sahabat Yesus. Saya pikir Yesus dianggap sebagai Tuhan, tapi saya pun percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.

Selama saya terdapat ilmu agama Nasrani, muncul ada les agama Islam, saya pun tertarik tapi tidak ada mengaji atau menghafal surah pendek. Belajar agama Islam hanya tentang Fiqih, Sejarah, mengenal shalat/ wudhu dan mengenal tentang Nabi Rasul. Saya tidak dapat paham tentang "Tidak ada Tuhan Selain Allah" karena saya merasa kurang percaya.

Prestasi saya selama di sekolah sangat membanggakan. Mapel saya sering baik dan bagus tidak pernah dapat nilai 0 atau 5 terutama bidang matematika dan keterampilan. Tapi namun perilaku saya sangat buruk yaitu emosional. Saya selalu emosi jika tim saya kalah atau bercanda berlebihan. Saya pernah bunuh diri saat sedang marah. Waktu bermain futsal, saya tugas sebagai kiper, saat ada penyerang melakukan gol saya langsung tangkap bola atau diving. Saya pun pura-pura cedera tangan atau jari-jari tangan, temanku pun marah dan berkata dengan kasar dan kotor "Kamu Bohong dan Tidak ada cedera" "Kamu Diving". Saya pun marah besar dan ingin memukul teman saya hingga berdarah, tapi akhirnya bencana bagi saya yaitu memukul kaca hingga urat nadi terputus. Saya dalam keadaan marah setelah pukul kaca. Pengasuh saya (Pak Supri) menelpon Pak Agus (Guru saya) untuk mengenai berita saya dan langsung bawa saya di rumah sakit. Setelah itu, saya melihat tanganku sangat mengerikan dan berbahaya. Tapi bersyukurlah, Allah masih menyelamatkan saya atas bencana putusnya urat nadi. Saya tahu urat nadi berfungsi sebagai alat pemompa darah, jika putus akan mati. Tapi ternyata saya tidak mati atas izin Allah. Dokter pun menyarankan saya pulang ke Solo untuk melakukan operasi tangan. Orangtua saya sedih sekali dan menangis. Setelah berhasil menjalani operasi tanganku sudah pulih secara total meski kurang tepat bergerak.

Kembali ke Wonosobo untuk melakukan study tour bersama temanku. Setelah itu, saya pun jatuh sakit tekanan darah tinggi dan akhirnya bawa pulang ke Solo lagi untuk menjalani proses penyembuhkan.

Orangtua pun berpikir tentang pendidikan lanjutan untuk saya sehabis SD. Orangtua pun setuju pindah sekolah SM Al Firdaus berbasisi ABK. Sebelum setuju, saya memilih SMP Batik karena tidak suka belajar agama Islam dan anggap tidak ada Tuhan selain Allah adalah tidak percaya. Akhirnya saya relah menerima keputusan orangtua saya. Orangtua saya mendaftar sekolah itu. Saya bertemu guru BK, Bu Yosi untuk melakukan tes wawancara. Setelah itu, saya pun langsung pulang. Sehari lalu, SM Al Firdaus mengirim kabar tentang PSB adalah sudah daftar atau sudah resmi menjadi siswa ABK di Al Firdaus. Saya pun bahagia.

Hari Pertama masuk sekolah, saya mulai melihat lingkungan baru saat tanganku masih diperban. saya pun mengenal teman saya pertama kali. saya mengenal teman saya namanya Ilham dan ia anak ABK kelas sama saya. Keesok hari kedua masuk sekolah, saya sempat menangis karena tidak ingin belajar agama Islam dan ingin kembali ke Wonosobo. Namun, Bu Yosi meminta saya untuk tetap sabar dan terus mencoba mengenal teman baru lainnya. Akhirnya saya berhasil mengenal teman namanya Singgih Habib Nugroho, Odvan Rasyid, dan Rochmad Alfandi. Ketiga teman saya adalah lulusan SD Islam sedangkan saya lulusan SDLB dominasi Agama Nasrani.

Sehabis liburan Idul Fitri, saya mula belajar Agama Islam, saya merasa yakin bahwa tidak ada Tuhan selain Allah adalah benar dan sah. Akhirnya saya masuk Islam hadapan orangtua saya. Saya mengucapkan kalimat syahadat sebanyak 3 kali. "Asyhadu Illa Illaha Illahi wa asyhadu anna muhammadar rasulullah" artinya Aku Bersaksi Bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Setelah itu, saya pun mempelajari iqro untuk mengaji dan menghafal surah-surah pendek bawah hadapan ibu saya. Membuatku bangga menjadi Islam.

Rabu, 03 Juli 2013

Fiqih Tentang Puasa Bulan Ramadhan

Sebentar lagi kita menghadapi puasa wajib bulan Ramadhan penuh berkah. Apakah Anda sudah siap menghadapi ? Tentu saja siap melakukan. Namun, bagi masih anak-anak atau belum baligh maupun muallaf (orang yang baru masuk Islam tapi imannya belum sempurna) belum mengetahui tentang hukum/ fiqih tentang puasa bulan Ramadhan. Untuk lebih mengetahui, silakan Anda membaca di bawah ini;

Shaum atau puasa secara bahasa bermakna al-imsak atau menahan diri dari sesuatu seperti menahan diri dari makan atau berbicara. Makna shaum seperti ini dipakai dalam ayat ke-26 surat Maryam. “Maka makan dan minumlah kamu, wahai Maryam, dan tenangkanlah hatimu; dan jika kamu bertemu seseorang, maka katakanlah saya sedang berpuasa dan tidak mau berbicara dengan siapapun.”

Sedangkan secara istilah, shaum adalah menahan dari dari dua jalan syahwat, mulut dan kemaluan, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan pahala puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Keutamaan Bulan Ramadhan

Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah saw. bersabda, “Penghulunya bulan adalah bulan Ramadhan dan penghulunya hari adalah hari Jum’at.” (Thabrani)

Rasulullah saw. bersabda, ” Kalau saja manusia tahu apa yang terdapat pada bulan Ramadhan, pastilah mereka berharap Ramadhan itu selama satu tahun.” (Thabrani, Ibnu Khuzaimah, dan Baihaqi)

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Apabila datang bulan puasa, dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka.” (Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw. juga bersabda, “Apabila datang malam pertama bulan Ramadhan, para setan dan jin kafir akan dibelenggu. Semua pintu neraka ditutup sehingga tidak ada satu pintu pun yang terbuka; dan dibuka pintu-pintu surga sehingga tidak ada satu pun yang tertutup. Lalu terdengara suara seruan, “Wahai pencari kebaikan, datanglah! Wahai pencari kejahatan, kurangkanlah. Pada malam itu ada orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Dan yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Keutamaan Puasa Ramadhan

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan penuh harap, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang shalat malam pada bulan puasa, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Bukhari dan Muslim)

Waktu Berpuasa

Ibadah puasa dimulai sejak masuknya fajar shadiq (waktu shalat Subuh) hingga terbenamnya matahari (masuk waktu shalat Maghrib). Allah menerangkan di dalam al-Qur’an dengan istilah benang putih dari benang hitam.

Doa Berbuka Puasa

Jika berbuka puasa, Rasullullah saw. membaca, “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu.” Artinya, ya Allah, untukmu aku berpuasa dan dengan rezeki yang engkau berikan kami berbuka. Dan Rasulullah saw. berbuka puasa dengan kurma. Jika tidak ada, cukup dengan air putih.

Sunnah-sunnah Dalam Berpuasa

Sebelum berpuasa, disunnahkan mandi besar dari junub, haidh, dan nifas. Bagi orang yang berpuasa, disunnahkan melambatkan makan sahur dan menyegerakan berbuka. Berdo’a sebelum berbuka.

Agar amalan puasa tidak rusak dan pahalanya tidak gugur, orang yang berpuasa disunnahkan menjaga anggota badan dari maksiat, meninggalkan obrolan yang tidak berguna, meninggalkan perkara syubhat dan membangkitkan syahwat.

Disunnahkan memperbanyak tilawah Al-Qur’an, memberi makan orang puasa untuk berbuka, dan memperbanyak sedekah. Di sepuluh hari terakhir, sangat dianjurkan beri’tikaf.

Yang Dibolehkan Tidak Berpuasa

1. Orang yang safar (dalam perjalanan). Tapi, ada ulama yang memberi syarat. Seseorang boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan menggantinya di bulan lain, jika safarnya menempuh lebih dari 89 km dan safarnya bukan untuk maksiat serta perjalanannya dimulai sebelum fajar. Namun Imam Hanbali membolehkan berbuka, walaupun safarnya dimulai pada siang hari. Alasan dibolehkannya berbuka adalah karena safar mengandung masyaqqah (kesusahan). Jika seseorang yang safar mengambil rukshah ini, ia wajib mengganti puasanya itu di hari lain sejumlah hari ia tidak berpuasa.

2. Orang yang sedang sakit. Sakit yang masuk dalam kategori ini adalah sakit yang dapat menghambat kelangsungan ibadah puasa dan berdampak pada keselamatan fisik jika dia tetap berpuasa. Untuk memutuskan dan menilainya, diperlukan pendapat dokter. Jika seseorang tidak berpuasa karena sakit, ia wajib mengganti puasa yang ditinggalkannya di bulan lain ketika ia sudah sehat.

3. Wanita hamil dan ibu yang menyusui. Wanita hamil atau ibu menyusui boleh tidak berpuasa, tapi harus menggantinya di hari lain. Jika dia tidak berpuasa karena takut dengan kondisi dirinya sendiri, maka hanya wajib bayar qadha’ saja. Tapi jika dia takut akan keselamatan janin atau bayinya, maka wajib bayar qadha’ dan fidyah berupa memberi makan sekali untuk satu orang miskin. Hal ini diqiyaskan dengan orang sakit dan dengan orang tua yang uzur.

4. Orang yang lanjut usia. Orang yang sudah lanjut usia dan tidak sanggup puasa lagi tidak wajib puasa, tapi wajib bayar fidyah dengan memberi makan seorang miskin sebanyak hari yang ditinggalkan.

5. Orang yang mengalami keletihan dan kehausan yang berlebihan. Jika kondisi itu dikhawatirkan mengganggu keselamatan jiwa dan akal, maka boleh berbuka dan wajib qadha’.

6. Orang yang dipaksa (ikrah) tidak berpuasa. Orang seperti ini boleh berbuka, tapi wajib mengqadha’.

Permasalahan Sekitar Puasa

1. Untuk puasa Ramadhan, wajib memasang niat berpuasa sebelum habis waktu sahur.

2. Saat berpuasa seorang suami boleh mencium isterinya, dengan syarat dapat menahan nafsu dan tidak merangsang syahwat.

3. Orang yang menunda mandi besar (janabah) setelah sahur atau setelah masuk waktu subuh, puasanya tetap sah. Begitu juga dengan orang yang berpuasa dan mendapat mimpi basah di siang hari, puasanya tetap sah.

4. Dilarang suami-istri berhubungan badan di siang hari ketika berpuasa. Hukuman bagi orang yang bersenggama di siang hari pada bulan Ramadhan adalah memerdekakan budak. Jika tidak mampu memerdekakan budak, suami-istri itu dihukum berpuasa dua bulan penuh secaara berturut-turut. Jika tidak mampu juga, mereka dihukum memberi makan 60 orang miskin sekali makan. Kalau perbuatannya berulang pada hari lain, maka hukumannya berlipat. Kecuali, pengulangannya dilakukan di hari yang sama.

5. Orang yang terlupa bahwa ia berpuasa kemudian makan dan minum, maka puasanya tetap sah. Setelah ingat, ia harus melanjutkan puasanya hingga waktu berbuka di hari itu juga.

6. Hanya muntah yang disengaja yang membatalkan puasa. Ada tiga perkara yang tidak membatalkan puasa: bekam, muntah (yang tidak disengaja), dan bermimpi (ihtilam). Sikat gigi atau membersihkan gigi dengan syiwak diperbolehkan. Hal ini biasa dilakukan oleh Rasulullah saw. Tapi, ada ulama yang memakruhkan menyikat gigi dengan pasta gigi setelah matahari condong ke Barat.

7. Orang yang mempunyai hutang puasa tahun sebelumnya, harus dibayar sebelum masuk Ramadhan yang akan berjalan. Jika belum juga ditunaikan, harus dibayar setelah Ramadhan yang tahun ini. Tapi, ada ulama berpendapat, selain harus diqadha’ juga diwajibkan memberi makan orang miskin.

8. Para ulama sepakat bahwa orang yang wafat dan punya utang puasa yang belum ditunaikan bukan karenakan kelalaian tapi disebabkan ada uzur syar’i seperti sakit atau musafir, tidak ada qadha yang harus ditanggung ahli warisnya. Tapi jika ada kelalaian, ada sebagian ulama mewajibkan qadha terhadap ahli warisnya dan sebagian lain mengatakan tidak.

9. Bagi mereka yang bekerja dengan fisik dan terkategori berat –seperti pekerja peleburan besi, buruh tambang, tukang sidang, atau yang lainnya– jika berpuasa menimbulkan kemudharatan terhadap jiwa mereka, boleh tidak berpuasa. Tapi, wajib mengqadha’. Jumhur ulama mensyaratkan orang-orang yang seperti ini wajib baginya untuk sahur dan berniat puasa, lalu berpuasa di hari itu. Kalau tidak sanggup, baru boleh berbuka. Berbuka menjadi wajib, kalau yakin kondisi ketidak sanggupan itu akan menimbulkan kemudharatan.